Satu hal yang perlu diketahui. hal ini sebenarnya sudah lama ingin aku tuangkan dalam bentuk tulisan. hanya saja karena tidak adanya waktu untuk berkreasi dan berpikir jadinya ya..baru saat ini kuceritakan. bermula ketika aku sudah ngekos di daerah sumbersari Malang. aku merasakan ada hal-hal yang kulewatkan dalam tahun pertama ngekos, yaitu: karakteristik orang-orang yang ada disekitarku alias yang seatap rumah bersamaku. entah kenapa hal ini sampai terlewati jauh? mungkin karena aku orangnya cuek dan tidak mau campur tangan kehidupan orang lain jadi ya hasilnya seperti ini.
Okeh..aku akan mengulas orang pertama yang menurutku menarik kuungkap. tapi ingat!! aku tidak bermaksud menggunjing, hanya sebatas untuk sekedar info buat orang yang belum tahu. dia adalah bapak kosku. entah siapa nama panjang dan asli dari bapak kosku ini. semenjak aku masuk hingga sekarang yang sudah memasuki tahun ketiga aku kos di rumah tersebut. aku tidak pernah sekalipun memanggil beliau dengan nama asli. aku hanya memanggil beliau dengan sebutan bapak saja.
Setelah lama aku ngekos di tempat bapak tersebut. pernah terbersit rasa ingin tahuku untuk mengetahui nama beliau. akhirnya kudapatkan dari ibu kos yang selalu memanggil beliau dengan sebutan Mas Lis. itulah hasil dari usaha pertamaku untuk mengetahui siapa nama asli beliau. meski hanya potongan nama. setidaknya aku sudah dapat gambaran kalau nama bapak kosku adalah Lis. jadi nanti aku tidak selalu menjawab 'Ngekos di Bu Eni (Nama Bu kos)' jika di tanya oleh tetangga kampung aku ngekos dimana. aku sudah punya bahan tambahan untuk persiapan jika nanti ada pertanyaan seperti itu lagi.
Setelah beberapa waktu. aku seolah merasa ada 'ganjelan' ato uneg-uneg yang seakan belum tersalurkan. apakah itu? eh..ternyata setelah dicermati. aku masih belum puas sama potongan nama Bapak kosku yang kuketahui dari hasil penelitian dan pengamatanku. akhirnya aku kembali berusaha tuk mencari potongan puzzel ini. kumulai dari temen2 kosku. kutanya mereka satu-persatu siapa nama lengkap Bapak kos? yah..ternyata mereka sama saja denganku yang hanya mengetahui sepotong namanya. dalam posisi seperti ini ya aku tidak bisa menyalahkan mereka. karena aku sadar klo aku juga seperti mereka yang tidak mau tahu kehidupan Bapak dan Ibu kosku.
Objek pertama gagal total. dan secara otomatis penelitian tentang siapa identitas lengkap bapak terhenti. mau gimana lagi? mau tanya ibu malu. sama anaknya juga malu meski aku dan anaknya yang di juluki 'Gembul' itu akrab. ya sudahlah...(Pake Irama Bondan). semenjak kegagalan itu aku memutuskan untuk berhenti menganalisis dan meneliti siapa nama Bapak kosku. biarlah keadaan ini tetap menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Suatu ketika aku sedang berada di kamar si gembul. waktu itu yang kulakukan yaitu menemaninya ngobrol sambil melihat tayangan film di TV. tepat saat sponsor, aku sebenernya pengen balik ke kamarku karena mau mandi. tapi entah kenapa aku malah hanyut dalam gurauan kita yang entah dari mana gurauan itu bermula. sesaat setelah itu si gembul menanyakan penyani ringtone dalam sponsor.
"Kamu tau siapa nama penyanyi itu?" tanyanya
Aku pikir gembul memang beneran gak tau sama penyanyi itu. dengan gampangnya aku menjawab klo itu sulis mantan penyanyi cilik 'cinta rasul'. lalu bagaimana reaksi gembul setelah aku memberikan jawaban dari pertanyaannya??
"Itu nama Bapakku Goblok!!" sanggahnya sambil tertawa.
Dasar gila!! klo mang nama bapaknya Sulis kenapa dia memberitahukannya ke anak-anak klo namanya mempunyai celah, yaitu seperti nama cewek. akupun ya hanya bisa ikut tertawa. dan dalam pikiran aku berucap 'Akhirnya, nama yang kucari selama ini ini toh??'. jadi nama bapak kos yang membuat aku penasaran dan sempat menjadi misteri telah terungkap dari mulut anaknya sendiri. dan nama beliau adalah 'Sulis'. lucu ya?hehehe
Nah setelah aku sudah tahu nama nih orang ni..coba tebak deh aku bakalan ngapain?? jgn tebak yang asal loh,,ntr ada yg nebak aku bakalan guna-gunain dia. (emang aku cow apaan mau guna-gunaain sesama cowok) ih..amit-amit dah, semoga tidak ada yang berpikiran seperti itu. dan untuk menghindari pikiran seperti itu mending aku jelasin ja deh jawabannya.
Aku akhirnya menganalisa karakter bapak kosku. dan kutemukan jawabannya ketika kita sedang nonton bola bareng di ruang keluarga kosku. bapak ternyata punya sifat yang plin plan dan orangnya pelupa abiz. sebenarnya untuk yang pelupa awalnya aku memaklumi sih. karena faktor usia jd daya ingat seseorang kan semakin berkurang. jadi aku kesampingkan pelupa itu.
Nah masalah plin plannya bapak itu akan muncul di saat dia sedang nonton bola. terserah mau bola apa, asal bukan bola ping pong ae hehehe becanda. beliau sangat gibol cuy alias gila bola. dapat dikatakan untuk penghuni rumah beliau, yang paling gibol tu jika dirangking adalah bapak. dia mengalahkan anak-anak kosnya yang terbilang gibol juga. haduh..kacau nih kos. tapi its ok lah. namanya juga hobi kan siapa yang ngelarang. asal berbau positif. kembali lagi ke plin plan. pernah nih suatu waktu ada acara bola dan kebetulan yang tanding adalah pasukan Merah Putih. dia dari awal pertandingan ngoceh terus. sampe-sampe telingaku mau meledak medengar komentar dia yang terbilang 'Urakan'. kenapa aku tega bilang begitu? karena ya dia komentar tanpa melihat benar salahnya pemain.
Contohnya adalah Bustomi yang merupakan pemain tengah Indonesia. di awal komentarnya si bapak kos memuji-muji dia. ya enak lah maennya. pokoknya sip wes komentarnya. eh..belum dapat lima menit ketika bustomi membuat kesalahan dikit. si bapak ni langsung saja mengata-ngatai si bustomi jelek lah, kebanyakan giring lah. dan minta digantilah. jelas kan ke plin planannya?? gini nih yang bikin sakit ni telinga mendengar komentar yang 'Urakan'. memang bener kata orang, klo orang Indonesia ini bisanya cuma komentar mulu. tapi gapapa...mumpung komen sekarang belum dilarang jd ya sah-sah saja hehe..
Selain bustomi yang kena komentar gak mengenakkan adalah Oktomaniani. semula okto dikatakan gesit lah, lincah lah dan berani lah. dan..ting-tong...memasuki 5 menit. komentar si bapak mulai berubah. dan tidak usah di ulas lagi karena komentarnya sama cuy kayak komentarnya dia ke bustomi. masuk hebat ya ni bapak. meski punya sifat plin plan dan emosi tinggi ketika nonton bola tapi dia tetap konsisten sama komentar urakannya hehehe...
Mungkin jika dua pemain timnas itu mendengar komentar itu. ada dua kemungkinan yang bakalan terjadi. pertama bisa-bisa keduanya gantung diri (bukan gantung sepatu) karena depresi dan mengalami stres. kedua, bisa-bisa jika bertemu si bapak bisa berantem tuh hehehe..tapi semoga itu tidak terjadi. jika terjadi bisa-bisa masuk koran. dan orang bakalan mencibir dan mencemooh okto dan bustomi karena salah pemahaman akan judul redaksi. coba bayangkan jika redaksi di koran tertulis begini 'Okto dan Bustomi Menghajar Sulis'..kan bisa salah tafsir tuh? mending ya jangan deh.
Oia sebelum kuakhiri ni ulasan tentang bapak. aku kahirnya berubah pikiran yang semula menganggap bapak tu adalah seorang pelupa karena faktor usia. sekarang aku yakin klo bapak pelupa bukan faktor usia melainkan karena sudah dari sononya. kayak tadi masak dia yang masak nasi sampe lupa klo dia sedang masak nasi. jadinya nasi yang buat sahur nanti agak gosong deh..heh nasib ya punya bapak kos plin-plan dan pelupa. tapi hal itu tidak menutup kemungkinan rasa hormatku padanya berkurang. dia tetap bapak kos yang baik hati. so,,perkara dia aneh, jorok ato yang laennya terserah aku gak ngurus selama dia bukan homo lo yah..klo homo aku mending pindah kos aja hehe..
Inilah kehidupan kosku yang penuh warna. mungkin kelanjutan ini bakalan kutulis kapan-kapan mengenai keunikan penghuni rumah yang bernomor 158A ini. doakan saja moga ada kreasi dan ide untuk menulisnya. terima kasih!! terakhir untuk bapak kos dan mohon maaf yang sebesar-besarnya!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar