Social Icons

Pages

Senin, 12 Maret 2012

Krisis Moral Biang Premanisme


Krisis moral bangsa ini sedang dipertaruhkan. Banyak hal yang patut untuk diperbaiki, diluruskan dan jika memang diperlukan adalah dibasmi. Krisis moral bangsa memang menjadi sorotan utama dalam memahami karakteristik bangsa tersebut. Semakin baik moral suatu bangsa, menandakan bangsa itu adalah bangsa yang baik, begitu pula sebaliknya. Tidak perlu diadakan sebuah penelitian atau poling dalam menilai kebaikan dan keburukan suatu bangsa, cukup dengan metode seperti itu, kita sudah dapat menerka dan menyimpulkan sebuah penilaian terhadap karakteristik suatu bangsa.
Salah satu hal yang terkait dengan kemerosotan moral ini adalah premanisme yang sudah semakin berkembang di Negara Indonesia ini. beragam tindak kriminal yang dilakukan cukup meresahkan kehidupan masyarakat pada umumnya. Hal ini tidak terlepas dari sebuah konsep hukum rimba, dimana yang kuat akan semakin merajalela dengan kekuatannya. Sudah sewajarnya konsep ini masih berlaku di era modern ini. karena pepatah arab mengatakan “Al-Insan Hayawan natiq” bahwa manusia adalah hewan yang berakal.
Pepatah tersebut menjadi jawaban yang sangat jelas kenapa hingga saat ini hukum rimba masih berlaku. Manusia yang diibaratkan sebagai hewan yang berakal sudah tidak asing lagi dengan konsep hewaniah yang lebih mementingkan hukum rimba dari pada hukum-hukum yang lain. Selain itu, dengan keadaan realitas sosial yang ada  pada bangsa ini semakin memperkuat alasan berlakunya hukum rimba di Negara kita, yakni siapa yang terkuat dialah yang berkuasa, menganiaya dan lain sebagainya.
Salah satu contoh kongkritnya adalah banyaknya kasus korupsi di Negara ini yang menindas perekonomian rakyat yang hingga detik ini masih belum ada penyelesaian yang tuntas terkait dengan hal tersebut. Kasus-kasus tersebut membuktikan bahwa premanisme saat ini sudah memasuki ranah pemerintahan dan dunia politik bangsa Indonesia. Lembaga-lembaga seperti Legislatif, Eksekutif dan Yudisial menjadi lahan baru bagi premanisme saat ini. Evolusi premanisme yang sekarang mematahkan definisi asal premanisme sebelumnya. Jika premanisme sebelumnya masih berkutat di wilayah pasar, terminal dan tempat umum lainnya seperti yang dijelaskan dalam berbagai definisi yang lama. Namun untuk saat ini, premanisme menjangkau ke jajaran pemerintahan Negara ini. Inilah potret nyata dari kebobrokan moral bangsa kita yang tidak bisa ditutup-tutupi lagi keberadaannya. Harus ada sebuah penindakan tegas dan pemberantasan total guna mencapai kemaslahatan bersama.
Faktor utama munculnya premanisme di Indonesia memang bermula pada perekonomian yang sulit dan banyaknya pengangguran di sekitar kita. Namun jika kita cermati untuk saat ini, faktor utama kemunculan premanisme adalah karena minimnya sebuah pendidikan dan kurangnya penanaman moral yang baik bagi rakyat. Sehingga hal itu menyebabkan terjadinya kemerosotan moral yang begitu memprihatinkan bangsa ini. Faktor-faktor inilah yang menjadi kunci dari munculnya tindakan premanisme.
Kedua faktor tersebut wajib untuk ditanamkan bagi tiap individu rakyat, jangan hanya menanamkan pendidikan saja, harus ada upaya untuk penanaman moral sebagai penyeimbang (balance) dari pendidikan tersebut. Karena dibalik semua terjadinya kekacauan dalam negeri ini adalah moral/akhlak yang sudah tidak dimiliki lagi oleh sebagian besar rakyat Indonesia. Dan oknum-oknum yang menjadi salah satu premanisme dalam negeri ini salah satunya adalah orang yang berpendidikan yang menduduki jabatan tinggi di Negara ini. Jadi singkatnya, pemberian pendidikan terhadap rakyat harus dibarengi dengan penanaman moral yang proporsional, agar nantinya dapat menciptakan sebuah rakyat yang berkualitas secara keilmuan dan moralitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar