Social Icons

Pages

Selasa, 27 September 2011

Hari Yang Payah

26 September tak dapat kusangka kan menjadi hari yang paling payah seumur hidup. bukan karena tidak ada kegiatan yang menyebabkan hari tu terasa sangat payah. justru pada hari itu ada kegiatan yang sangat ‘wah’ aku bilang, tapi malah preparenya sangat menjijikkan. ditengah-tengah banyaknya anggota yang sedang nganggur, eh malah tidak respect sama sekali dengan kegiatan yang akan diadakan 1 jam lagi. malah disibukkan dengan senda gurau dan kesibukan yang tidak ada maksudnya. aku heran...meski banyak orang koq kayak sendiri dalam hutan. mana embel-embel sukarela? apakah nama tu hanya sebatas pajangan dalam panji? ato memang tersemat dalam hati?

Heh..tak dapat kujelaskan. aku memaklumi dan menyadari. mungkin inilah karma buat diriku sendiri. aku tidak mau memanjang lebarkan masalah ini hingga sampai mengakibatkan perpecahan. cukup yang merasakan hanya aku seorang saja perihal masalah ini. Permasalahan lainnya adalah selain minimnya respect dari teman-teman, aku mendapatkan rasa sakit kepala yang datang tiba-tiba. jadi segala sesuatunya sudah tidak bisa kucerna dengan rasio, semua kucerna dengan emosi yang tinggi. aku tahu, mungkin anak-anak kan menilaiku masih belum dewasa. tapi biarlah mereka menilai dengan penilaian seperti itu tanpa tahu sakit hati yang sangat menyakitkan yang kualami. aku yakin suatu saat mereka kan mengalami hal serupa denganku jika kondisi teman-teman masih seperti itu.

Aku jadi mikir, percuma pandai berbicara sarat teori. tapi aplikasi lapangan nol. badan gede, tampang serem dan menjijikkan tapi kelakuan kayak bencong dan males buat kerja keras, mending dibuang saja. benar apa yang dikatakan senior-senior, tidak perlu banyak orang jika banyak orang tu hanya membawa masalah. lebih baik sedikit orang tapi mampu melaksanakan dengan teratur. tapi namanya harapan tetap menjadi harapan klo tidak ada usaha untuk mewujudkannya. dan tetap kan tak terwujud harapan tu meski ada usaha tapi yang diusahakan malah tidak penuh respect dan tanggung jawab. tu namanya GONDRONG

Terkait karma, mungkin hal ini akibat ulahku sendiri. bagi orang yang belum mengetahui hal ini (karma) kan beranggapan klo karma tidak dikenal dalam ajaran Islam. Pernyataan itu SALAH besar. dan patut dipertanyakan keilmuan tentang Islam itu. Memang dalam Islam hukum karma ini tidak di spesifikkan seperti dalam ajaran hindu yang menyebut 'apa yang kamu lakukan, maka kamu yang merasakan' dengan sebutan karma. tapi jangan dikira Islam tidak mengenal karma, meski redaksi dan penyebutan karma tidak ada dalam Islam. namun al-qur'an dengan jelas menggambarkan dan menjelaskan tentang hal serupa dengan karma. lihat Surat Yaasin (qaalu thaairukum ma 'akum)

Kembali pada karma yang kualami. jika mengingat pengalaman dan pekerjaanku dulu tentang hal yang bersangkutan dengan kegiatan organisasi. jujur.. aku masih jauh dari yang diharapkan. Tidak serespect dan seloyal teman seangkatanku yang lain. Memori inilah yang menjadi peredam emosiku kemarin. aku sadar dan tidak pantas menyalahkan mereka yang memang sedang asik dengan mainannya. toh, aku dulunya juga begitu. Tapi aku mau menyarankan pada mereka, kalau mereka berbuat yang demikian (tidak respect). mereka nanti kan dihadapkan dengan teman-teman yang tidak respect pula pada pekerjaanmu saat itu. percaya tidak percaya Al-qur'an yang berbicara, bukan aku yang menyumpah serapahi.

Oleh karena itu, mengantisipasi karma yang seperti kurasakan. mulailah dengan kesadaran terhadap diri sendiri. aku yakin bahwa tidak seorangpun yang mau sakit hati. jika sudah mau berbenah, dan introspeksi diri. Insyallah kamu tidak kan terkena sakit hati oleh tindakan orang-orang sekitar. diujung catatan ini aku mau berpesan 'jika memang malas mau datang ke acara yang diadakan organisasimu. tolong jangan kau sebutkan di depan orang yang mengerjakan (panitia). Sumpah!! itu menyakitkan, lebih baik sakit dipukul oleh bogem mentah dari pada mnedengar hal seperti itu.'

Semua kesempurnaan milik tuhan. hamba hanya bisa melakukan yang terbaik tanpa harus melawan sampai melampaui batas koridor ketetapan Tuhan. so Wa Allahu A'lam Bi Showab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar