Social Icons

Pages

Jumat, 10 Februari 2012

Catatan Bimbang

Hadew...mungkin itulah kata yang pas buat mengungkapkan perasaanku mengarungi hari kemarin (kyak mengarungi lautan ja). Perlu anda tau, dan perlu anda menyimak (mau curhat masalahnya hehe) kemarin adalah hari yang paling membosankan, bagaimana tidak klo seharian di daerah kosku ada pemadaman listrik, mana lama lagi pemadamannya. Huh..pokoknya bikin sumpek dah. Bawaannya pengen teriak, lari, salto, tengkurep, telentang dan lain sejenisnya.
Parah banget pokoknya, udah sendiri gak ada temen, eh...malah di suruh jaga rumah sama bu kos, gimana gak stress. Untung ja ada sebungkus rokok 'penyakit' alias murahan yang menemani diriku dalam kegelapan. Tapi tetep aja masih bingung n stress, mau ngutak atik laptop listriknya padam, hp low bat, terus skripsi belum kelar2, ancur banget dah pokoknya.
Dalam kesendirian, untung aja inspirasi masih sudi mampir sama otak yang sudah karatan --yang selalu mikirin utang bukan plajaran--, akhirnya..dengan keisengan dan inspirasi q tulis tu kata-kata yang menurutku syahdu buat mengabari keadaan menyedihkan yang kualami saat itu. Mengiringi azan maghrib yang berkumandang sms kata syahdu gak mengandung hikmah terkirim lewat udara, trekk...
SMS terkirim_______ting-tong (laporan terkirim)
Di seberang sana, keypad dipencet, prat pret prot (kayak kentut ja bunyi kaypadnya), dan...
clak...(SMS terbuka)

Hariku dipenuhi kegelapan yang tak berujung pasti
bisikan setan meniupkan tipu daya kehancuran
berbalut keindahan,
tiada sinar harapan pudarkan warna pekat penuh dosa,
ratapan kecil hati terkurung dalam kelamnya
lingkaran Iblis menutup kesadaran
terhadap kuasa TUHAN yang ABADI,
____
Jalanku berliku dari benderangnya cahaya kebenaran
terperosok dalam kubangan hitam jerat setan
yang penuh dusta, dosa dan Kegelapan
(Malachi_09/02/2012) 
"KEGELAPAN"

Selesai mengirim kata hasil imajinasi payahq yang terinsiprasi dari pemadaman listrik, aku menunggu sambil berbaring di pembaringan khas, dengan selimut khas rumah sakit berwarna putih bergaris hitam memanjang, aku termenung sendirian di dalam kamar, tidak ada yang bisa kuperbuat ketika listrik padam seperti itu selain tiduran menunggu keajaiban datang (alias listrik kembali menyala). 
Sungguh membosankan__gak ada kerjaan, hanya merokok dan merokok terus sampe bibir dower. Mana angin malam kencang berhembus, membuat sekujur tubuh menggigil kedinginan --kata wong jowo "garai masuk angin"--. bengong, bego, kaku, terbaring menatap langit-langit kamar yang gelap, seisi kamar tak bisa kumanfaatkan, selain menatapnya dalam remang kegelapan.
-----Isya’
Kumandang adzan terdengar memecah langit malam, tak terasa sudah satu jam aku berada dalam pembaringan. Tidak ada yang berubah, semua tetap sama, gelap, bosan dan sebagainya. Kucoba tuk berjalan menuju beranda depan kos, tidak berubah, perasaan bosan masih saja belum hilang. Lalu aku kembali pada pembaringan, tidur, telentang, tengkurep dan diam. Dalam pikirku, -- “kapan..lampu ini nyala? Dasar sial.” Aku mengumpat, tapi kepada siapa? aku pun juga tidak tahu, pokoknya mengumpat, siapa tau bisa mengusir rasa jenuh.
Lama terdiam____kulihat ada sinar cahaya mengintip di sela-sela pintu kamar yang tidak kututup rapat. Aku pikir, mungkin lampu sudah nyala, tapi setelah mencoba menyalakan saklar lampu kamar__cetak-cetak (begitu kira-kira bunyinya)__lampu tetap saja gelap. Rasanya..pengen aku timpuk tu neon biar tau rasa. Untung saja aku masih waras, coba aku agak heng mungkin sudah ku Smack Down tu lampu hehe..
Lagi-lagi aku harus keluar kamar untuk mengatasi rasa bosan ini, dan… kulihat cahaya rembulan bersinar terang malam itu, angin malam yang semula terasa kencang perlahan mulai pelan dan kembali normal. “hem..keren.” gumamku dalam hati. Lalu aku duduk di tembok beranda mencoba menikmati cahaya indah itu, siapa tau dengan berbuat seperti itu, sosok pujangga hadir ke dalam diriku walau sesaat hahaha…(Nguarep.com). kunyalakan sebatang rokok menemani kesendirianku, sungguh nikmat. Meski malam ini sedang mati lampu, entah kenapa sekilas hal itu seolah tidak ngefek dengan datangnya sinar rembulan yang begitu cerah.
__dert..dert..__sms masuk,

Cobalah keluar, lihatlah rembulan
dan nikamatilah keindahannya

Aku tersenyum, dalam hati aku berkata “telat”. Lalu aku mengirim balik sebuah pesan dengan kata syahdu yang entah datang dari mana, aku pun juga bingung dapat dari mana,

Keluar dan lihatlah kearah timur,
Rembulan begitu indahnya menyapa hati yang sedang gundah,
Cahayanya sempurna menjernihkan pikiran yang kacau,
Mengagumkan..!!

Bermula dari inilah, akhirnya aku merasa lega, karena ada teman yang menemani hariku yang begitu membosankan. Di bawah cahaya rembulan, aku begitu tenang, damai dan tentram menikmati tiap detik keindahannya. Subhanallah, Maha suci engkau ya Allah, ciptaan-Mu tiada membosankan hamba yang terus menerus menikmatinya. Sinarnya memecah keheningan malam, menyinari jagat raya, dan tentunya menyinari daerah yang jadi korban sesaat dari PLN. Luar biasa..!!
Tak terasa, hari semakin malam. Sudah satu jam lebih aku duduk diam terpaku melihat bulan, entah pada saat itu –ingat..!! "PADA SAAT ITU"—apa aku terbilang sinting karena duduk diam menyaksiakan bulan? Tapi terserah…yang penting aku benar-benar menikmatinya, dan kepenatanku seolah hilang terhapus oleh pesona bulan yang menakjubkan.

Dalam gelap kuarungi mimpi,
Menghapus luka yang begitu perih,
Alunan angin malam berdendang,
Seirama dengan binar sang rembulan,
Mengiringi kepergianku berlayar ke samudera mimpi,
__
Sejenak ku terlupa hari kemarin,
Sekilas kulepas masa yang akan datang,
Hanya hari ini, dan hari ini..yang kurasa,
Dalam keindahan malam tersiram sinar harapan
penguasa jagat malam
(Malachi_09/02/2012)

Setelah kukirim sms terakhir pada temanku, aku menyudahi kegiatanku menikmati cahaya bulan, aku kembali ke pembaringan untuk istirahat, berharap esok kan kembali lagi (asek). Dan..tut..tut..tut.. sambungan terputus (Maaf, orang yang ada hubungi sedang tidur) Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar