Social Icons

Pages

Rabu, 18 Januari 2012

Belajar Dari Alam


Suatu hari ketika saya dan teman-teman pecinta alam pergi untuk mendaki gunung di Pegunungan kawi Malang, satu hal yang sangat saya rasa adalah perlu kiranya semua orang menyatu dengan alam seperti halnya yang dilakukan oleh Alexander Supertramp dalam film into the wild, agar kita dapat merasakan kedahsyatan serta keagungan Tuhan yang menganugerahi kita sesuatu yang sangat istimewa, banyak hal yang saya dapat ketika mendaki, alam seolah mengajarkan saya beberapa hal termasuk dalam salah satunya adalah saya bisa mentadabburi kegungan Tuhan dan dapat mensyukuri apa yang diberikan-Nya pada manusia. Terlebih lagi ketika melihat banyak pepohonan yang ditebang oleh penebang liar, hewan satwa diburu dan dibantai oleh pemburu liar seperti halnya kasus di Samarinda beberapa waktu lalu, dan keberadaan hutan yang ada di gunung dirusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab membuat hati saya sakit.
Hal ini saya rasakan ketika mendaki pegunungan kawi, banyak pohon besar yang tumbang, sebagian diakibatkan penebangan liar dan sebagian lagi disebabkan oleh kebakaran hutan yang terjadi beberapa waktu lalu yang mengakibatkan pegunungan kawi dan panderman mengalami kebakaran dahsyat. Hangusnya beberapa pohon, rumput dan ilalang membuat saya khawatir dengan keadaan gunung ini. Meski kebakaran beberapa waktu lalu tidak sampai membuat seluruh hutan di pegunugan ini rusak, tapi yang namanya kebakaran dan pengrusakan lingkungan alam selalu berindikasi pada sesuatu hal sangat buruk, seperti terjadinya longsor dan sebagainnya. Ditambah lagi dari beberapa fakta yang saya lihat ketika mendaki adalah mulai menghilangnya satwa liar yang mendiami gunung tersebut. Dalam perjalanan mendaki hingga menuruni pegunungan kawi, sangat jarang saya menemui satwa liar di Pegunungan ini dan bahkan hampir tidak ada yang namanya satwa liar seperti halnya kera dan hewan liar lainnya. Burung-burung pun tidak kami temui saat kami kemping di sana dalam beberapa hari tersebut, Apakah ini menandakan kalau hutan gunung di Pegunungan kawi ini sudah tidak aman lagi bagi kehidupan satwa liar? Saya tidak dapat memastikannya. Yang terpenting bagi saya adalah dengan tetap memelihara kelestarian alam yang ada di pegunungan kawi ini sebagaimana mestinya.
Dari hasil pengamatan yang saya lakukan dari hasil pendakiaan ini, dapat saya simpulkan kalau alam sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Dan manusia harus menyadari betapa pentingnya keberadaan alam bagi kita agar alam di sekitar kita terlestarikan dan terjaga keindahannya. Kita harus menjaga alam pertiwi ini dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab, baik itu menjaga kelestarian alam maupun juga keberadaan satwa liar yang mendiami alam tersebut. Jangan sampai kasus yang terjadi di kota Samarinda beberapa waktu lalu terjadi di hutan pegunungan kawi, karena hal tersebut sangat berdampak buruk untuk kedepannya, mulai dari akan punahnya satwa liar yang kita miliki dan ditambah lagi hancurnya kehidupan alam di sekitar kita.
Oleh karena itu, sangat perlu bagi kita untuk menyatu dengan alam, agar perasaan memiliki, melestarikan dan menjaga bisa kita dapati dalam diri tiap individu manusia. Sehingga keberadaan alam selalu terjaga kelestariannya, disamping itu kehidupan satwa liar yang mendiami alam tersebut tidak punah akibat kekejaman manusia yang hanya bisa merusak tanpa dapat menjaga dan melestarikannya. Jadi di penghujung catatan perjalanan saya ketika mendaki pegunungan kawi, saya berpesan kepada semua agar senantiasa menjaga alam pertiwi kita yang telah tuhan anugerahkan pada kita tetap terjaga kelestarian alamnya. Karena dengan menjaga kelestarian alam yang tuhan anugerahkan pada kita, terkandung nilai sukur kita pada tuhan atas karunia yang telah diberikan-Nya. Rasa sukur seperti inilah yang akan menjadikan tuhan senantiasa akan terus menganugerahkan bagi kita sesuatu yang sangat istimewa, tanpa rasa sukur dan pengrusakan yang tidak semestinya dilakukan akan berakibat pada kemurkaan tuhan pada hamba-Nya dan menjadikan bencana yang terus menerus kan kita alami nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar