Social Icons

Pages

Selasa, 02 Agustus 2011

Menuju Sempu Part 3

Pertemuan Dengan Senior

Namanya adalah Hisyam, nama lapangan (julukan di Organisasi) adalah kentang. aku memanggilnya dengan mas hisyam. orangnya sangat baik, sederhana dan juga bisa mencairkan suasana. meski di jauh lebih tua dari kami berlima. tapi dia tetap bisa bercanda sama kami, seolah sekat senior dan junior hilang ketika ngobrol dengannya. luar biasa..berbeda dengan senior yang lain. tidak jaim, dan sangat menghargai apa yang kita miliki. hal itu malah membuat kami canggung dan sungkan ketika berada di rumahnya. segala sesuatu di keluarkan untuk di suguhkan pada kita. aduh..ini sungguh istimewa. aku serasa tidak enak berlama-lama di rumahnya. apalagi melihat keluarga mas hisyam yang wellcome, semakin membuat aku merasa bersalah. dan sudah pasti ini salah. kita bersilaturrahim dadakan tanpa pemberitahuan sebelumnya.tapi mau gimana lagi, nasi sudah menjadi bubur. yah kita tinggal mejalankan saja dan melahap suguhan itu dengan senang hati (pura-pura malu). suguhan pertama belum habis, eh malah si ibu (uminya mas hisyam) membawa nasi bungkusan beserta piringnya 6 buah. waduh, jadi ngerepoti nih. tapi mau gimana lagi, kita terima dan menghargai setiap pemberian orang (alah gaya,padahal kelaparan hehe). tanpa diperintahkan lagi sama si Ibu, mas hisyam langsung mempersilahkan kami untuk makan, dan dia sendiri berlalu meninggalkan kami. mungkin dia udah tau klo kita semua malu-malu kucing hihihi.
selesai makan, kami bergiliran untuk sholat magrib di rumahnya. di sinilah awal kegamangan kami berlima. gimana gak gamang klo uang kita sudah pas-pasan, ditambah lagi menurut penuturan temen mas hisyam yang kerja di sendang biru angkot jam segini sudah tidak ada. toh klo pun ada ya pake sistem carter. dan sudah jelas klo ongkos bakalan membengkak dua kali lipat. mau numpang nginep di rumah mas hisyam, agak gak enak. waduh..gimana nih?? sudahlah dipikirkan nanti saja, setelah sholat.
setelah selesai, kami kembali berkumpul di ruang tamu lagi. kembali ke permasalahan. bagaimana kita sampai di sempu hari ini?? semua pada senyum. bukan senyum bahagia, tapi senyum pesimis dan menimbulkan berbagai pertanyaan. hah..bingung!! melihat kebingungan kami dan keseriusan kami untuk ke sempu. akhirnya mas hisyam menawarkan kami untuk bermalam di rumahnya dulu. perkara ke sempu bisa di tunda sampe besok pagi. “ini dia yang ku harapkan” ujarku dalam hati. dengan senang hati kami pura-pura menyanggupi usulan mas hisyam (halah..padahal dari awal mau numpang nginep). kami bersedia nginep meski tidur lesehan. tidak apa-apalah, patut di syukuri. tapi sayangnya, besok paginya kita bakalan gak ketemu mas hisyam. karena dia ada interview ke jember. gpp lah yang penting keluarganya masih ada untuk dibuat pamitan nanti.
jam menunjukkan pukul 21.00wib. acara malam minggu kami, diisi dengan mengobrol bersama mas hisyam. yah dapat dikatakan obrolan kami itu bernostalgia tentang keadaan organisasi kita dulu. termasuk membicarakan para senior yang tidak kami ketahui keberadaannya. dan juga tidak kami kenal wajah dan namanya. dari pembicaraan itu, kami yang merupakan para junior banyak mengetahui keberadaan para senior. meski tidak semuanya, tapi setidaknya lumayan ada tambahan pengetahuan tentang para senior yang telah menghilang. selesai mebicarakan para senior kami. kami kembali mengorek program organisasi kita. bagaimana keadaan terdahulu. terus program apa saja. disitu mas hisyam menjelaskan menurut sepengetahuan dia. termasuk juga pengalaman dia ketika menjadi relawan di Aceh. hingga dia di pertemukan dengan seseorang yang bernama “Mas Teja” yang merupakan pelopor JKJT (jaringan kemanusiaan jawa timur). dia orang malang. tapi paham dia tentang agama sangatlah berbahaya menurutku. mas hisyam saja, beranggapan bahwa dia seorang misionaris tanpa agama tetap. aku tidak bisa menggambarkan seperti apa orang ini. yang mengetahuinya hanya mas hisyam dan gilang.
mas hisyam ini dapat kukatakan orang yang sangat aktif dulunya dalam bidang kemanusiaan. terbukti dengan dia ikut dalam diklat jar-kem di pulau sempu selama kurang lebih 3 hari. tapi sayang, keaktifan setiap anggota pasti ada batasnya. dan aku melihat itu pada kehidupan mas hisyam. kini dia sudah tidak lagi/jarang untuk melakukan hal-hal dikala masa mudanya itu. aku memakluminya. karena adanya keluarga. ditambah dengan hadirnya buah hati yang sudah berumur 4 tahun. menjadikan dia lebih fokus pada tanggung jawab sebagai seorang suami dan ayah. pembicaraan ini berlanjut pada masa dia menjadi seorang mahasiswa dan sistem yang dianut oleh kampusku saat ini.

# Dinasti #

nama yang keren tentunya. sitem ini sama kayak sistem monarki. biasanya dianut oleh kerajaan. meski terdengar keren, tapi kata dinasti ini membuat orang yang tertindas semakin tertindas. dan yang berkuasa semakin merajalela. pokoknya jika ini terus ada dan diterapkan dalam sebuah negara, lembaga dan organisasi. bisa hancur rakyatnya.
termasuk kondisi mahasiswa yang ada dalam kampusku. ternyata setelah sharing dengan mas hisyam. aku mulai sadar kalau kampusku ternyata berkedok dinasti. jadi selama ini sungguh hebat permainan politik para petinggi kampus dalam menyembunyikan sistem dinasti ini. aku jadi turut prihatin sama korban dinasti selama ini. yah..salah satunya adalah seniorku ini. gila dah pokoknya sistem ini.
intinya sistem dinasti seperti ini adalah yang punya hubungan darah, rekan kerja dan rekan bisnis akan untung dan diperuntungkan menurut bahasaku. jadi teringat perkataan Ivankov (salah satu tentara revolusi) dalam komik one piece ketika melihat Monkey D Ruffy yang merupakan anak dari ketua tentara Revolusi. kata-katanya adalah “Darah memang tidak bisa dilawan” cukup masuk akal dan banyak kenyataannya. tapi biarlah..toh wlo kita menggugat tetap saja kita yang kalah. No Coment!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar